🦍 Essay Alasan Memilih Jurusan Kedokteran
Namun jangan lupa untuk sertakan alasan jelas terkait keputusanmu saat memilih jurusan tersebut. Sebagai contoh, jelaskan pada rekruter bahwa kamu memilih sastra Inggris karena semasa kecil gemar membaca komik humor. Lalu, paparkan juga bahwa kamu ingin belajar bagaimana cara bahasa bekerja saat penulis hendak menyampaikan cerita dan makna. 2.
Inilah10 Alasan Memilih Jurusan Kedokteran Bagi Kamu yang Bingung Mau Kuliah Apa. Baca Juga: 10 Syarat Masuk Fakultas Kedokteran Yang Perlu Kamu Tau. 1. Memberikan Pelayanan Kesehatan. Membantu masyarakat dalam menjaga dan mempertahankan kesehatan tubuhnya dan kualitas hidupnya. Jurusan kedokteran juga membantu dalam hubungan sosial antar
Bagikamu yang penasaran dengan dunia psikolog, berikut beberapa alasan kenapa kamu harus kuliah di jurusan ini. Baca juga: Simak ! Prospek Kerja Psikologi Klinis. Jurusan favorit banyak mahasiswa. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, jurusan psikologi ini memang menjadi jurusan yang digemari oleh banyak orang selain jurusan kedokteran.
5Alasan Memilih Jurusan Pertanian. Pertanian adalah salah satu jurusan terpenting yang dapat kamu pilih karena memenuhi kebutuhan dasar manusia — makanan. Sebagai ilmu memelihara tanaman dan ternak, pertanian mengajarkan dasar-dasar bercocok tanam dan beternak, mulai dari penanaman, budidaya, pemupukan, pemanenan, pengolahan, dan distribusi
BIDANAdalah seorang pendamping wanita disepanjang daur kehidupannya, mulai dari Bayi baru lahir hinggawanita lanjut usia. Jujur, Alasan saya memilih jurusan kebidanan antara lain : 1. sejak kecil saya bercita-cita ingin menjadi seorang petugas kesehatan yang siap melayani dan membantu masyarakat dalam menangani masalah kesehatan.
ApaYang Dipelajari di Jurusan Kedokteran. Kelebihan dan Kekurangan Jurusan Kedokteran. Daftar Lengkap Akreditasi Fakultas Kedokteran di Indonesia. 4. Menghargai Waktu. Selama menempuh pembelajaran di Fakultas Kedokteran, Anda akan diajarkan bagaimana pentingnya setiap detik di kehidupan. Selain dokter memang harus belajar sepanjang hayat
DiIndonesia sendiri ada beberapa perguruan tinggi negeri yang memiliki jurusan kedokteran terbaik, bagi kamu yang ingin masuk pada jurusan kedokteran kamu bisa memilih Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, dan yang terakhir adalah Universitas Padjadjaran.
10Alasan Memilih Kuliah Di Jurusan Kedokteran. Setelah melakukan penelitian, kami menemukan beberapa alasan memilih kuliah di jurusan Kedokteran yang sangat penting : Peluang Karir Medis Yang Beragam. Aasan ini sebenarnya salah satu yang paling meyakinkan. Setelah lulus, Anda memiliki berbagai peluang untuk pekerjaan masa depan di bidang
EssayAlasan Memilih Jurusan Kedokteran - If you find academic writing hard, you'll benefit from best essay help available online. Hire our essay writer and you'll get your work done by the deadline. Essay Alasan Memilih Jurusan Kedokteran . Essay Alasan Memilih Jurusan Kedokteran, Don Juan Tragique Dissertation, Resistance Of A Wire
j2Dza4z. Origin is unreachable Error code 523 2023-06-14 205834 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d757d737ba70b89 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
0% found this document useful 0 votes5K views3 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes5K views3 pagesAlasan Saya Menjadi DokterJump to Page You are on page 1of 3 Alasan Saya Menjadi Dokter mendengar kata ini kita pasti akan teringat dengan orang-orang berjas putih yang bekerja di rumah sakit. Mereka membantu menyembuhkan orang-orang sakit dengan kemampuan yang mereka miliki. Kita juga teringat akan pekerjaanmereka yang sangat mulia, betapa tidak toh pekerjaan mereka adalah membantumenyelamatkan jiwa manusia. Pekerjaan sebagai dokter tidaklah mudah. Butuh latar belakang atau alasan kuat bagi seseorang hingga akhirnya memilih untuk menjadidokter Tugas yang diemban oleh seorang dokter tentu sangat berat, tetapi apabila kitamenjalankannya dengan hati yang lapang dan penuh kesabaran pasti semuanya akanterasa ringan. Tugas seorang dokter dikatakan berat karena seorang dokter dalamkegiatan praktiknya akan berhubungan dengan raga manusia. Dalam hal ini yangdimaksudkan adalah jika seorang programmer bekerja mengutak-atik komputer makaseorang dokter bekerja mengutak-atik tubuh manusia. Pekerjaan ini jelas tidak mudahkarena berkaitan dengan nyawa manusia. Contohnya saja, jika sebuah komputer rusak hingga tidak dapat diperbaiki lagi, paling si programmer akan mengatakan,”Komputer ini sudah tidak bisa diperbaiki, beli saja yang baru.”Tidak ada tanggung jawab moralyang ditanggung oleh si programmer. Bandingkan dengan seorang dokter,mungkinkah seorang dokter mengatakan,” Maaf penyakit anda sudah parah lebih baik anda mati saja.”? Tentunya hal ini tidak mungkin jawab moralseorang dokter terhadap pasiennya sangat berat, apalagi jika pasiennnya tidak sembuhatau meninggal. Seorang dokter mau tidak mau dan dalam situasi apapun harus selalusiap melayani orang yang membutuhkannya. Tidak mungkin seorang dokter menolak pasien yang sedang dalam keaadan sekarat karena ia masih ngantuk, sibuk atauapapun itu karena sekali lagi pekerjaan seorang dokter berkaitan dengan dokter dianggap sebagai pekerjaan mulia, menjanjikan dari segimateri, disegani orang, dan dianggap sebagai pekerjaan yang dibutuhkan sepanjangmasa. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Kita pasti jarang melihat dokter yang kaya rayaseperti konglomerat. Jadi, jika anda masuk ke FK karena ingin menjadi konglomerat, buang pikiran anda itu jauh-jauh atau tinggalkan FK. Karena seorang dokter menolong seorang pesakit bukan karena alasan materi tetapi karena alasan moral dan masuk ke dalam lingkungan kedokteran sendiri tidaklah hal yang harus dipersiapkan baik dari segi materil, fisik, maupun digit rupiah yang sudah orang tua kita keluarkan hanya agar kita terdaftar sebagai seorang mahasiswa FK? Pasti berkali-kali lipat dari fakultas lainnya. Dari segimorilpun kita harus siap. Mental kita harusalah kuat agar dapat bertahan dalamlingkup ini. Banyaknya dan beratnya materi yang harus dipelajari menjadi cobaantersendiri bagi mahasiswa FK. Kita haruslah mempunyai mental baja agar cobaan itu berubah menjadi tantangan yang mendorong kita untuk terus hidup segala saesuatunya pasti membutuhkan alasan. Begitu jugadengan pilihan saya untuk menjadi dokter belajar di FK Atmajaya. Saya berasal darikota Padang, Sumatera Barat. Dalam keluarga, saya adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Kedua kakak saya adalah laki-laki. Sebagai anak bungsu dan perempuansatu-satunya, saya sangat dimanja oleh kedua orang tua saya. Hal itu menyebabkansaya menjadi tidak mandiri dan tidak bisa lepas dari rumah. Saya menyadari hal itu,karena itu saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah di luar kota kelahiran sayadengan harapan menumbuhkan kemandirian dan kedewasaan di dalam diri saya memilih untuk menjadi dokter walupun FK dipandang sebagai jurusan yang berat? Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya memilih untuk kuliah di luar daerah asal saya karena saya ingin menumbuhkan kemandirian dankedewasaan dalam diri saya, jurusan kedokteran adalah jurusan yang tepat bagi sayauntuk membantu menumbuhkan kedua hal di atas karena di dalam jurusan ini kitadiajarkan untuk mampu berpikir kritis, mandiri, saling berkerja sama, bersosialisasi,dan berkomunikasi dengan orang juga dituntut untuk berpikiran terbuka dan bermental baja dalam menghadapi semua tantangan dalam jurusan ini. Hal itudidukung oleh kesukaan saya akan pelajaran biologi. Saya merasa jurusan kedokteranadalah jurusan yang tepat bagi saya untuk mengetahui lebih dalam tentang hal ini..Selain itu, saya menganggap pekerjaan sebagai dokter sangat keren’. Dokter adalah pekerjaan yang mulia dimana tugas mereka adalah membantu menyelamatkan jiwamanusia saya mengatakan membantu karena yang berkuasa atas jiwa manusia adalahyang Maha Kuasa. Dokter adalah pengabdian dan pelayanan sepanjang juga sering merasa tersentuh ketika melihat orang tak punya yangsedang sakit. Saya ingin selalu bisa menolong sesama sekurang-kurangnya dengan Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Updated March 9, 2023 Note This essay appears unedited for instructional purposes. Essays edited by experienced medical editors are dramatically improved. Some pre-medical students have known why do you want to be a doctor, ever since they picked up their first toy stethoscope. Others have had a singular catalytic event that changed their career goals forever. The origins of my own desire to become a physician have been less dramatic, but equally sound. As a child, whenever someone asked me what I wanted to be when I grew up, I answered with a rainbow of possibilities, including fireman, policeman, musician, and of course, doctor. Being a doctor appealed to me because doctors seemed smart, responsible, helpful, and — in some vague sense I could not quite define — “cool.” They cured the sick and fended off nasty diseases. They discovered new treatments and dispensed old remedies. They eased the dying process, even occasionally pulling patients back from the dead. It seemed like they could do just about anything. As I grew older, I gained experience that shaped this childhood assessment of a doctor’s job into a more realistic perspective; the more I learned about research and clinical work, the more confident I became that I want to be a physician. In high school, I discovered that I excelled in the sciences. My aptitude and interest grew simultaneously, fueling each other in a sort of feedback loop. I was thrilled to realize that the biology, chemistry, and physics classes I enjoyed so much were fundamentally related to medicine; I could both satisfy my love for the basic sciences while helping individual patients as a “cool” doctor. I decided that I wanted to be a physician who also does basic science research. Professional Essay Editor. Education MA, University of Leicester. Experience 8 years. Member of EssayEdge team. Hire Steven G. Why do I want to become a doctor in 10 lines? This short narrative should contain only clear and relevant facts related to your choice of this specialization. Think carefully about the most important issues affecting your decision to become a doctor. The more persuasive you are, the more chances you will have to impress the admission committee. What is a doctor in simple words? By answering this question, you have a chance to demonstrate your personal vision of this specialization. Show how you understand the main mission of the doctor, his/her main values, and the skills necessary to succeed in this sphere. This way, it will be easier to persuade the committee that your choice of the program is not random. What is the best answer to “why you want to be a doctor”? The best answer should contain a clear argumentation on why you choose this specialization. In addition, you need to describe what or, maybe, who made you decide to become a doctor, understanding the key skills and qualifications necessary to reach this goal. So, the main constituents are the following your primary motivation and strong reasoning. Later, in college, I reaffirmed my affinity for research in the field of chemistry. Not only did I find the subject matter fascinating, but the process itself also captivated me. I liked setting my own schedule, learning at my own pace, and designing my own experiments. Some of my electives helped me to consolidate my interests my physiology class, for example, gave me an exhilarating introduction to the vast and ever-changing body of medical knowledge. In order to cover a wide spectrum of information, the class was taught by six professors, each with a medical degree, and each with his or her own specialty. I found this class especially rewarding because it allowed me to understand the ways in which my own body works, which I can apply to the diagnosis and treatment of specific diseases. Throughout high school and college, I satisfied my interest in clinical work by volunteering in a hospital. Despite my rigorous academic schedule, I always looked forward to the few hours I spent each week in the adult or pediatric emergency department, helping the staff in any way I could. I spent time with patients who were awaiting treatment, and observed physicians as they constantly made important decisions and directed other staff members. I came to greatly value this personal interaction with staff and patients, and this chance to catch a first-hand glimpse of the unique responsibilities of physicians. I unexpectedly had the opportunity to gain additional perspective on the doctor/patient relationship during Christmas break, when I seriously fractured my left humerus from arm-wrestling gone awry. I was rushed to the emergency room, where an orthopedic doctor treated me. My left arm was immobilized for a long time and I suddenly discovered my new limitations; among other problems, I found it extremely difficult to wash myself or sleep in a comfortable position. My compassion for patients, especially the chronically ill and disabled, increased exponentially. This experience was also a clear illustration of the value of good medical care; I was very thankful for the availability and expertise of my doctor. I cannot pinpoint my determination to become a doctor to an epiphany at eight, but the steady string of experiences I have accumulated so far leads me to believe that the most solid decision is that which is based on both gut feeling and careful deliberation. I believe there are three ways to gain insight into the field of medicine as an observer, a patient, or a doctor. I’ve had experience as the first two; now I am ready and eager to achieve the last. As you see, there’s nothing extremely difficult in explaining your motivation in an essay. You have a sample for reference and can do it alone. But the same cannot be said of the motivation letter. The number of applicants asking for a motivation letter editing is steadily increasing. This paper is often included in the application documents package, and if you’re required to submit this letter, let us help you. Where to find an example of the “Why I want to be a doctor?” essay? What is the main aim of a doctor? How do you answer “why do you want to do medicine”? Read more Medical School Sample Essays Robin Wilson 10+ years of experience Our editors on College, Graduate, Medical, MBA, and Law admission documents help you with brainstorming, proofreading, and editing to make your writing concise, persuasive, and original.
essay alasan memilih jurusan kedokteran